Denpasar (SuratKabarBali.com) – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warnadewa (Unwar) menggelar International Symposium The 4th Warmadewa Continuing Medical Education (WCME) di Gedung FKIK Unwar yang berlangsung dari 27-28 Oktober 2023. Kegiatan dengan tema “Discovering the New Approaches in Management and Eradication in Infectious Diseases” ini erlangsung di secara hybrid.
International Symposium menghadirkan tiga narasumber asing, yaitu Assoc. Prof. Watcharapong Piyaphanee dan Assoc. Prof. Pornthep Chanthavanich dari Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University, serta Dr. Raph L. Hamers, PhD dari Oxford University. Mereka bergabung dengan sejumlah pembicara dari Perguruan Tinggi di Indonesia dan peserta dari berbagai negara.
Peserta konferensi tidak hanya berasal dari Bali, tetapi juga dari luar Bali, seperti Jawa, Sulawesi, dan negara-negara asing seperti Thailand, Jerman, Denmark, Belanda, Norwegia, dan Perancis. Peserta tersebut terdiri dari mahasiswa, praktisi, peneliti, dan dosen, menciptakan lingkungan yang beragam dan kaya akan wawasan.
Ketua Panitia, Dr. dr. Dewa Ayu Putri Sri Masyeni, Sp.PD-KPTI., menjelaskan bahwa konferensi ini bertujuan untuk mengenalkan jenis penyakit infeksi yang saat ini meluas di masyarakat, terutama di wilayah Afrika. Dikatakan bahwa wabah penyakit infeksi tidak kunjung berhenti pasca pandemi, sehingga konferensi ini diadakan untuk berbagi ilmu tentang pencegahan dan situasi kesehatan internasional khususnya terkait penyakit infeksi.
“Kenyataan yang terlihat adalah pasca pandemi penyakit-penyakit bersifat infeksi tersebut nampaknya tidak pernah berhenti. Makanya kami menggelar konferensi internasional ini dengan mengundang para pakarnya yang bisa berbagi ilmu terkait dengan pencegahannya, termasuk informasi mengenai situasi dunia kesehatan internasional,” ungkap Masyeni.
Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., mengungkapkan apresiasinya terhadap konferensi ini karena lingkungan sekitar seringkali terdampak oleh penyakit tropis seperti malaria dan influenza. Ia yakin bahwa konferensi ini akan memberikan manfaat, terutama bagi tenaga medis dalam menghadapi perkembangan penyakit infeksi.
Prof. Pandit berharap masyarakat, terutama di Indonesia, dapat lebih awal mengantisipasi penyakit ini setelah mendengar informasi dari narasumber konferensi. “Jadi saya berharap Unwar, melalui FKIK, dapat menjadi pemimpin dalam penanganan penyakit tropis,” harap Prof. Pandit.
Keberhasilan penyelenggaraan konferensi ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si. Ia menggarisbawahi pentingnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penyakit infeksi, dan ia berharap agar upaya serius dilakukan melalui pendekatan ilmiah dalam menangani masalah ini.
“Simposium internasional ini saya harapkan mampu membawa solusi bersama terhadap penyakit infeksi yang menjadi tantangan global, ” pungkas Prof. Wisnumurti.
FKIK Unwar Gelar International Symposium The 4th WCME
