Yogyakarta (SuratKabarBali.com) – Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta menyambut kunjungan akademik dari Universiti Malaysia Pahang Al-Sultan Abdullah (UMPSA) Malaysia, Senin (29/1).
Dalam pertemuan tersebut, IST Akprind diwakili Rektor Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom., Wakil Rektor 3 Dr. Emy Setyaningsih, S.Si., M.Kom., Kepala LPPM Prof. Dr. Ir. Sudarsono, M.T., Kepala BP2I Ellyawan Setyo Arbintarso, S.T., M.Sc., Ph.D., Ketua Program Pendidikan Vokasi I Gusti Gde Badrawada, S.T., M.Eng., Ketua Program Studi Magister Rekayasa Mesin Prof. Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech., serta perwakilan dosen masing-masing program studi.
Sementara, UMPSA diwakili oleh Direktur Fluid Centre Prof. Madya Ir. Dr. Mohd Fairusham bin Ghazali dan Main Research Fellow Fluid Centre Professor Ts. Dr. Sumaiya Zainal Abidin@Murad.
Dalam sambutannya, Rektor menyatakan bahwa kunjungan tersebut menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara UMPSA dan IST Akprind yang telah terjalin dari tahun 2018. Ia juga berharap pihak-pihak yang hadir di pertemuan hari ini dapat memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya, terutama untuk merencanakan program-program kerja sama ke depan.
Direktur Fluid Centre menyambut baik inisiasi kerja sama antara IST Akprind dengan UMPSA. Pihaknya menyatakan bahwa UMPSA berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan di bidang teknik dan teknologi berkualitas, juga berusaha agar peringkat UMPSA terus naik, baik itu secara nasional di Malaysia maupun di kancah internasional. Ia juga menambahkan bahwa saat ini UMPSA tengah berupaya untuk meningkatkan jumlah publikasi dan penelitian, salah satunya dengan menjalin kolaborasi internasional dengan berbagai perguruan tinggi.
“Berkaitan dengan hal tersebut, hari ini kami berkunjung ke IST Akprind, selain untuk berkenalan lebih dekat juga menjalin kerja sama di beberapa bidang, seperti penelitian, pertukaran mahasiswa dan staf, juga dosen. Terkait dengan program yang nantinya bisa dikerjasamakan oleh kedua perguruan tinggi bisa didiskusikan bersama,” tutupnya.
Sementara itu, Prof Sumaiya menyatakan bahwa peringkat perguruan tinggi sangat diutamakan pada kolaborasi internasional. Pihaknya menyebut bahwa beberapa kolaborasi internasional yang telah dijalin oleh UMPSA diantaranya yaitu Matching Grant dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Universitas Sumatera Utara (USU). Jika nanti dengan IST Akprind menjalin kerja sama dengan mekanisme yang sama, maka akan melibatkan beberapa dosen dari beberapa program studi yang ada. UMPSA sangat terbuka dengan peluang yang ada, tidak hanya terbatas pada kerja sama University to University seperti Matching Grant, namun juga staff and student mobility. Apalagi laboratorium yang ada di UMPSA sudah difasilitasi dengan alat berteknologi tinggi. *