DENPASAR, SURATKABARBALI – Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana akhirnya angkat suara dan sebut maksud bangun kerjasama dengan TNI AD Kodam IX/Udayana.
Dilansir Surat Kabar Bali.com dari berbagai sumber, Sabtu (5/4/2025) I Ketut Sudarsana menjelaskan kerja sama kampusnya dengan TNI AD Kodam IX/Udayana tidak akan serta-merta membawa militerisme ke lingkup kampus.
Bagi dia kerja sama itu tidak bertujuan untuk membawa praktik militer ke dalam dunia kampus.
Menurut dia program kerja sama itu akan bersifat edukatif dan partisipatif serta tidak menganggu independensi kampus dan akan disesuaikan dengan prinsip-prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kami ingin meluruskan bahwa kerja sama ini tidak akan mengintervensi ruang akademik atau kebebasan berpikir di kampus,” ujarnya.
Simak Poin Kontroversial Kerja sama TNI dan Udayana Hingga Alasan BEM Unud Lakukan Penolakan
Menurut dia soal poin pelatihan bela negara yang banyak dinilai menjadi pintu masuk militerisme ke kampus akan bersifat pendidikan karakter seperti pemberian kuliah umum dari tokoh TNI tentang kebangsaan.
“Pelatihan itu, kata dia, bertujuan membangun kedisiplinan dan wawasan kebangsaan. “Pelatihan bela negara bersifat non-militeristik,” tuturnya.
Dia mengatakan Universitas Udayana tetap terbuka dan menghargai setiap kritik yang masuk berkaitan dengan program kerja sama tersebut.
Dia juga membuka ruang dialog untuk mendiskusikan persoalan itu termasuk dengan penolakan para mahasiswa.***