Sikapi Krisis Sampah di Bali, Hatten Wines Bikin Terobosan Baru

banner 468x60

DENPASAR, SURATKABARBALI – Sikapi krisi sampah di Bali, PT Hatten Bali Tbk atau Hatten Wines bikin terobosan baru.

Read More
banner 300x250

Dilansir SuratKabarBali.com dari berbagai sumber, Rabu (23/4/2025) Hatten Wines mengambil langkah konkret dalam menyikapi krisis sampah di Bali.

Hatten Wines menyerukan komitmen kolektif dari pelaku industri untuk menjaga lingkungan, di tengah kondisi tempat pemprosesan akhir (TPA) yang nyaris penuh di sejumlah daerah.

Hatten Wines memulai langkah awal dari internal perusahaan dengan menerapkan sistem pemilahan sampah organik dan anorganik.

Hatten Wines juga menjalin kerja sama dengan komunitas Malu Dong yang fokus pada edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah organik di tingkat individu.

Gegara Pernyataan Koster Belajar dari Israel, Menuai Kontroversi hingga Dikaitkan dengan Isu Lampau Ini

Untuk pengelolaan sampah non-organik, Hatten Wines bekerja sama dengan PT Bersih Dari Sampah (DBS) agar limbah ditangani secara profesional dan tidak menambah beban TPA.

Sampah residu yang tidak bisa didaur ulang akan diolah menjadi bahan bangunan seperti batako.

Presiden Direktur Hatten Wines Ida Bagus Rai Budarsa mengatakan beberapa aksi yang sudah dakukan di Hatten, seperti teba modern, seperti pengolahan sampah residu, dan juga solar panel, itu sudah kami lakukan.

Hatten Wines saat ini telah memiliki tiga titik teba modern sebagai pusat pengolahan sampah organik dan akan terus memperluas inisiatif ini ke wilayah lalainnya

Budarsa menjelaskan langkah itu juga menjadi respons terhadap kebijakan lingkungan yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Bali, namun dinilai belum maksimal di tingkat implementasi.

Tak Taat Aturan, Gubernur Bali Wayan Koster Ancam Pengusaha hingga Bakal Lakukan Ini

“Kami ingin merespons surat edaran Bapak Gubernur, karena kami lihat bahwa Bapak Gubernur sudah berapa kali membuat pergub, ada Instruksi Gubernur, kemudian ada surat edaran, tapi kok aplikasi lapangan belum terlihat, belum maksimal,” Ucapnya.

Melalui seremoni Hari Bumi, Hatten Wines sekaligus mengajak pelaku industri lain untuk ikut bergerak dan tidak hanya menunggu.

Selain isu pengelolaan sampah, Hatten Wines juga melakukan transisi ke energi bersih. Perusahaan memasang panel surya hasil kerja sama dengan SolPoint, anak perusahaan dari Nusa Solar.

Kerja sama selama 15 tahun ini memungkinkan Hatten Wines menggunakan energi dari panel surya dengan biaya di bawah tarif PLN.

“Kami punya tanggung jawab moral untuk menjaga bumi ini, agar anak cucu kita masih bisa hidup di tempat yang layak,”Jelasl Rai Budarsa.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, kata dia Hatten Wines berharap dapat menjadi contoh sekaligus mendorong kesadaran kolektif dalam menghadapi krisis lingkungan di Bali.

“Kami mengharapkan inisiatif ini juga diikuti pihak-pihak lain, orang berkeinginan juga untuk melakukan. Saya yakin banyak yang sudah mengerti dan menyadari, tapi masih saling tunggu,” Jelas dia.****

Anggota DPR RI Kritisi Kebijakan Gubernur Bali Koster yang Menerbitkan Larangan Produksi Air Minum Dalam Kemasan di Bawah Satu Liter

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *